Pedagogical Content Knowledge (PCK) Ujian PPG Tahun 2025

Dalam dunia pendidikan, kualitas seorang guru tidak hanya ditentukan oleh penguasaan materi pelajaran, tetapi juga oleh kemampuannya dalam merancang pembelajaran yang efektif, kontekstual, dan berpihak pada kebutuhan peserta didik. Salah satu pendekatan yang menekankan perpaduan antara pemahaman konten dan strategi pedagogis adalah Pedagogical Content Knowledge (PCK). Melalui PCK, guru ditantang untuk tidak hanya mengetahui apa yang diajarkan, tetapi juga bagaimana cara terbaik untuk menyampaikannya kepada peserta didik dengan latar belakang, kemampuan, dan gaya belajar yang beragam. Artikel ini menyajikan kumpulan soal pilihan ganda yang dirancang untuk mengukur kualitas pemahaman PCK guru dan calon guru, lengkap dengan pembahasan yang bertujuan memperdalam refleksi serta meningkatkan kecermatan dalam pengambilan keputusan pedagogis di kelas.


Soal 1 Selama 5 tahun terakhir Anda adalah guru kelas tinggi, tetapi tahun ini Anda diminta untuk mengajar di kelas rendah, yaitu kelas 1. Ketika Anda harus mengajarkan konsep angka, Anda mencoba menyampaikannya dengan menuliskan bilangan-bilangan di papan tulis. Akan tetapi, para peserta didik tampak tidak ada yang memperhatikan dan bermain sendiri-sendiri. Bagaimana Anda mengatasi kejadian tersebut?
A. Berupaya untuk melakukan aktivitas bermain dan belajar meskipun belum begitu paham caranya.
B. Mencari ide tentang penyampaian materi matematika dengan konsep yang lebih menarik.
C. Meminta peserta didik untuk memperhatikan angka yang telah ditulis di papan tulis.

D. Membuat satu set kartu angka dan meminta peserta didik untuk mengurutkannya.
E. Mengajak peserta didik untuk mencocokkan jumlah kancing dengan angka yang sesuai.
Pembahasan
Mengajarkan angka pada peserta didik kelas 1 SD memerlukan pendekatan konkret dan kontekstual. Membuat satu set kartu angka dan meminta peserta didik mengurutkannya (D) adalah solusi yang paling tepat karena melibatkan aktivitas bermain sambil belajar. Pilihan E (mencocokkan jumlah dengan angka) juga baik karena menggunakan pendekatan manipulatif. Sementara itu, opsi A, B, dan C cenderung belum cukup konkret untuk anak usia dini, dan bisa jadi belum mampu menarik perhatian peserta didik. Urutan bobot nilai: D E A B C

Soal 2 Anda merasa bahwa tes tertulis yang digunakan selama ini belum dapat mengungkapkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Tahun ini Anda ingin menggunakan strategi asesmen lain yang dapat menilai pemahaman sekaligus kemampuan mentransfer pengetahuan peserta didik. Sebagai guru mata pelajaran, apa prioritas tindakan yang Anda lakukan?
A. Menggunakan metode presentasi secara individual.
B. Melakukan tanya jawab secara lisan untuk mengungkap kedua unsur penilaian tersebut.
C. Menambah jumlah dan variasi soal tes tertulis, serta mengatur ulang waktu pengerjaannya.
D. Memikirkan asesmen lain yang lebih tepat dalam mengungkap pemahaman sekaligus mentransfer pengetahuan.
E. Membuat kasus untuk didiskusikan dan dipresentasikan.
Pembahasan
Masalah utama yang dihadapi guru adalah penilaian yang belum mencerminkan pemahaman dan kemampuan transfer pengetahuan peserta didik. Strategi yang paling ideal adalah meminta peserta didik membuat kasus untuk didiskusikan dan dipresentasikan (E), karena asesmen autentik seperti ini memungkinkan guru menilai baik aspek kognitif maupun keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pilihan A (presentasi individual) memang mendekati, tetapi belum tentu memfasilitasi transfer pengetahuan secara mendalam. Tanya jawab (B) hanya mengukur pemahaman secara terbatas, sementara opsi D dan C masih dalam tataran wacana atau perbaikan format lama. Urutan bobot nilai: E A B D C

  1. Selama 5 tahun terakhir Anda adalah guru kelas tinggi, tetapi tahun ini Anda diminta untuk mengajar di kelas rendah, yaitu kelas 1. Ketika Anda harus mengajarkan konsep angka, Anda mencoba menyampaikannya dengan menuliskan bilangan-bilangan di papan tulis. Akan tetapi, para peserta didik tampak tidak ada yang memperhatikan dan bermain sendiri-sendiri. Bagaimana Anda mengatasi kejadian tersebut?
    A. Berupaya untuk melakukan aktivitas bermain dan belajar meskipun belum begitu paham caranya.
    B. Mencari ide tentang penyampaian materi matematika dengan konsep yang lebih menarik.
    C. Meminta peserta didik untuk memperhatikan angka yang telah ditulis di papan tulis.
    D. Membuat satu set kartu angka dan meminta peserta didik untuk mengurutkannya.
    E. Mengajak peserta didik untuk mencocokkan jumlah kancing dengan angka yang sesuai.

    Pembahasan
    Mengajarkan angka pada peserta didik kelas 1 SD memerlukan pendekatan konkret dan kontekstual. Membuat satu set kartu angka dan meminta peserta didik mengurutkannya (D) adalah solusi yang paling tepat karena melibatkan aktivitas bermain sambil belajar. Pilihan E (mencocokkan jumlah dengan angka) juga baik karena menggunakan pendekatan manipulatif. Sementara itu, opsi A, B, dan C cenderung belum cukup konkret untuk anak usia dini, dan bisa jadi belum mampu menarik perhatian peserta didik. Urutan bobot nilai: D E A B C
  2. Anda merasa bahwa tes tertulis yang digunakan selama ini belum dapat mengungkapkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Tahun ini Anda ingin menggunakan strategi asesmen lain yang dapat menilai pemahaman sekaligus kemampuan mentransfer pengetahuan peserta didik. Sebagai guru mata pelajaran, apa prioritas tindakan yang Anda lakukan?
    A. Menggunakan metode presentasi secara individual.
    B. Melakukan tanya jawab secara lisan untuk mengungkap kedua unsur penilaian tersebut.
    C. Menambah jumlah dan variasi soal tes tertulis, serta mengatur ulang waktu pengerjaannya.
    D. Memikirkan asesmen lain yang lebih tepat dalam mengungkap pemahaman sekaligus mentransfer pengetahuan.
    E. Membuat kasus untuk didiskusikan dan dipresentasikan.

    Pembahasan
    Masalah utama yang dihadapi guru adalah penilaian yang belum mencerminkan pemahaman dan kemampuan transfer pengetahuan peserta didik. Strategi yang paling ideal adalah meminta peserta didik membuat kasus untuk didiskusikan dan dipresentasikan (E), karena asesmen autentik seperti ini memungkinkan guru menilai baik aspek kognitif maupun keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pilihan A (presentasi individual) memang mendekati, tetapi belum tentu memfasilitasi transfer pengetahuan secara mendalam. Tanya jawab (B) hanya mengukur pemahaman secara terbatas, sementara opsi D dan C masih dalam tataran wacana atau perbaikan format lama. Urutan bobot nilai: E A B D C
Baca Juga